Sekarang banyak orang seperti terburu-buru dalam meraih kesuksesan. Begitu pula dengan Pihak penguasa diberbagai negara di dunia juga berbuat demikian, misalnya bersaing satu sama lain untuk menjadi negara yang mendapatkan predikat negara termaju. Setiap hari kita dibanjiri dengan model baru televisi dan radio, surat kabar, buku dan sebagainya, yang mengajak kita menjadi cemerlang, bersaing lain2.
Mempunyai daya saing itu baik, tetapi dengan siapakah kita bersaing? Dalam pertandingan pasti ada yang menang dan yang kalah. Bagi setiap orangyang menang, pasti ada beberapa orang yang kalah. Bagaimanakah anda menerima kekalahan? Jika temen-temen maju lebih jauh dari anda, jika bisnis anda lemah dan tergusur, jika pendapatan anda tidak dapat menandingi pendapatan rekan seperjuangan. Jikalau mereka memiliki rumah dan anda tidak, anda semakin tua dan orang-orang lebih muda akan melewati anda. Apakah anda sudah terlalu tua sehingga terlambat sukses?
Semua menjurus kepada persoal pokok,yaitu dengan siapakah anda bersaing? banyak org terperangkap oleh persoalan ini, dan hidup mereka menjadi sengasara. Kita seharusnya tidak bersaing dengan orang lain. KIta seharusnya bekerjasama dengan mereka, dan bersaing dengan diri kita sendiri " org lain" hanya sebagai ukuran dantidak lebih dari itu.
Jika kita berkompetisi dengan diri sendiri dan kalah, Siapa yang MENANG?
Banyak orang beranggapan kesuksesan sama dengan kemenangan, dan prestasi baik sama dengan mengalahkan seseorang. Ini membuat orang menganggap, hanya persaingan menentang orang lain yang dapat menghasilkan prestasi, hanya mengutamakan kepentingan diri saja seseorang dapat sukses. Ada pendapat pakar yang menyatakan " kerja sama dengan orang lain lebih berhasil dari pada bersaing menentang orang lain. Ini Mensyaratkan kejayaan seseorang pada kegagalan orang lain ( sindrom menang - kalah ) menimbulkan masalah dan tak berguna.
Mempunyai daya saing itu baik, tetapi dengan siapakah kita bersaing? Dalam pertandingan pasti ada yang menang dan yang kalah. Bagi setiap orangyang menang, pasti ada beberapa orang yang kalah. Bagaimanakah anda menerima kekalahan? Jika temen-temen maju lebih jauh dari anda, jika bisnis anda lemah dan tergusur, jika pendapatan anda tidak dapat menandingi pendapatan rekan seperjuangan. Jikalau mereka memiliki rumah dan anda tidak, anda semakin tua dan orang-orang lebih muda akan melewati anda. Apakah anda sudah terlalu tua sehingga terlambat sukses?
Semua menjurus kepada persoal pokok,yaitu dengan siapakah anda bersaing? banyak org terperangkap oleh persoalan ini, dan hidup mereka menjadi sengasara. Kita seharusnya tidak bersaing dengan orang lain. KIta seharusnya bekerjasama dengan mereka, dan bersaing dengan diri kita sendiri " org lain" hanya sebagai ukuran dantidak lebih dari itu.
Jika kita berkompetisi dengan diri sendiri dan kalah, Siapa yang MENANG?
Banyak orang beranggapan kesuksesan sama dengan kemenangan, dan prestasi baik sama dengan mengalahkan seseorang. Ini membuat orang menganggap, hanya persaingan menentang orang lain yang dapat menghasilkan prestasi, hanya mengutamakan kepentingan diri saja seseorang dapat sukses. Ada pendapat pakar yang menyatakan " kerja sama dengan orang lain lebih berhasil dari pada bersaing menentang orang lain. Ini Mensyaratkan kejayaan seseorang pada kegagalan orang lain ( sindrom menang - kalah ) menimbulkan masalah dan tak berguna.
JADILAH DIRI SENDIRI YANG TERBAIK
Jika kau tak dapat menjadi pohon meranti di puncak bukit
Jadilah semak belukar di lembah,
Jadilah semak belukar yang teranggun di sisi bukit
Kalau bukan rumput, semak belukar pun jadilah
Jikalau kau tak menjadi rimbun, jadilah rumput
hiasilah jalan di mana- mana
Jika kau tak dapat menjadi ikan mas, jadilah ikan sepat
Tapi jadilah ikan sepat terlincah di dalam paya
Tidak semua dapat menjadi nahkoda, lainnya harus menjadi awak kapal dan penumpang
Pasti ada sesuatu untuk semua.
Karena ada tugas berat, maka ada tugas ringan
Di antaranya dibuat yang lebih berdekatan
jika kau tak dapat menjadi bulan, jadilah bintang
Jika kau tak dapat menjadi jagung, jadilah kedelai
Bukan dinilai kau kalah ataupun menang
Jadilah dirimu sendiri yang terbaik.
Douglas Mallock.
Terima kasih, inspiratif sekali artikelnya.