Blogroll

Mohon untuk info alumni kita ya...

Minggu, Februari 01, 2009

Kepedulian Sally ; Sang Operator

Sewaktu kecil ada seorang anak yang suka menelepon operator. Pengalaman pertamanya terjadi waktu jempol kirinya terjepit pintu. “ Disini operator,” jawab operator itu. “ jempolku terjepit pintu” kata anak itu sambil menangis. “Apakah ibu atau Ayahmu ada di rumah?” Tanya sang operator. “ Tidak” jawab anak itu. “ Apakah jempolmu berdarah?” Tidak, cuman merah dan sakit sekali.” “ Bisakah kau buka lemari es?” Tanya si operator kembali. “Bisa, aku bisa naik di bangku” jawab anak itu. “ Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu!” kata si operator memberi instruksi.

Sejak saat itu kalau perlu sesuatu, sang anak selalu menelepon sang operator. Banyak pertayaan yang sering ditanyakannya kepada sang operator, dari tentang geografis, ibu kota Negara, matematika, dan sebagainya. Pada saat burung peliharaan si anak itu mati, anak itu melaporkan berita duka cita itu kepada sang operator. Ia mendengarkan duka kepedihan hati si anak tersebut, kemudian menghiburnya. “ kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tedak bergerak di kandangnya?” Tanya anak itu sedih. “ Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain,” kata operator itu menjelaskan. Kata-katanya menenangkan si anak. Dilain waktupun dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan sang anak itu. “ Bagaimana mengeja kukuruyuk?” Komunikasi mereka berlangsung sampai umur anak itu 9 tahun, karena keluarga si anak pindah ke kota lain . Si anak tumbuh dan menjadi mahasiswa yang merindukan kepedulian sang operator.

Pada waktu libur semester, si anak tersebut kembali ke kota asalnya dan menelepon sang operator itu. “ Disini operator,” terdengar suaranya yang ramah. “ Bisakah Anda mengeja kata Kukuruyuk?” Tanya sang anak. Dari seberang ia balik bertanya, “Jempolmu yang terjepit sudah sembuh?” Anak itu tertawa karena sang operator masih mengingatnya. Saat itulah sang anak berterima kasih untuk semua waktuyang diberikannya, kepeduliannya menyentuh hidup si anak itu. Si anak mengatakan kepada sang operator bahwasanya ia menempati tempat yang khusus di hatinya. Saat bertanya apakah lain kali sang anak boleh meneleponnya, ia menjawab, “Tentu saja, namaku Sally.” Saat itu si anak tersebut baru tahu bahwa namanya adalah Sally.

Tiga bulan kemudian, anak itu menelepon, tapi suara di seberang terasa asing bagi sang anak. “Bisa bicara dengan Sally,” pinta sang anak. “ Apakah Anda temannya Sally?” Tanya operator itu kembali. “ Ya teman lama.” “ Maaf, saya harus memberi tahu Anda bahwa Sally telah meninggal lima minggu yang lalu,” kata sang operator menjelaskan. Sebelum sang anak meletakkan gagang telepon, operator pengganti itu berkata lagi, “ Apakah Anda Paul?” “ya,” jawab anak itu dan sang operator melanjutkan. “ Sally meninggalkan pesan buat Anda. Sebentar saya bacakan : Paul, mungkin sekarang aku sudah menyanyi di dunia lain.” Meskipun Sally telah pergi, tapi kepedulian yang ditunjukkannya, selamanya membekas di hati anak itu.

Kepedulian terhadap orang lain merupakan ekspresi kasih yang besar. Biarlah kita belajar melihat kebutuhan orang lain, kerena dengan demikian kita sedang belajaruntuk tidak mementingkan diri sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

Boss-boss yang baik tolong dikomteri ya Tulisan aku ini
hehehehehe.....